Ini
adalah perjalan ketiga-kalinya ke kawasan Geopark Ciletuh, yang berada di
kecamatan Ciemas Sukabumi. Jika sebelumnya
tujuan ke kawasan ini adalah Curug cimarinjung, bersama pasukan merah Indonesia
Climbing Expedition, untuk memanjati ketinggian tebing dan berlatih. Menikmati keindahan
Curug Cimarinjung dan memuaskan kesukaan terhadap dunia panjat tebing. Dinding-dinding
tebing di curug cimarinjung sangat memadai untuk menjadi tempat berlatih.
Maka
pada kesempatan berikutnya, perjalanan ke Ciletuh adalah menemukan hal lain
yang tidak kalah serunya yaitu memburu awan dan langit senja. Awan dan langit senja adalah obyek yang sangat menarik untuk dinikmati mata. Memasuki kawasan
Ciletuh di siang hari kami disambut dengan hamparan hijau belantara, padang
ilalang dan langit biru dengan awan-awan putih.
Senja
masih lama tiba, dan masih ada waktu menyinggahi Curug Sodong, dimana anak-anak
menanti untuk bermain dan belajar. Curug
Sodong yang berada di desa Ciwaru adalah salahsatu curug atau air terjun yang
bertebaran dikawasan Geopark Ciletuh. Airnya berasal dari sungai yang mengalir
di kawasan kebun teh Ciemas. Ketika musim panas, air yang jatuh di curug sangat
kecil, sebaliknya ketika musim hujan, air terjun berubah menjadi besar dan
sangat deras. menyenangkan berada disini bersama anak-anak yang begitu bersemangat.
Keasikan
berbagi dan bermain bersama anak-anak SD Cianteh di Curug Sodong, hari telah
menjelang senja, maka kami bergegas menuju pantai palangpang, dimana kami akan
mendirikan tenda dan bermalam. Seperti mengejar matahari, motorpun melaju
berpacu dengan senja yang mulai turun. Dan sesaat bisa menikmati langit senja
yang memerah di pantai palangpang yang indah.
Pantai
di kawasan Geopark Ciletuh ini memanjang dan begitu tenang. Begitu banyak
pengunjung yang mendatangi pantai ini untuk sekedar jalan-jalan dan berfoto
ataupun para petualang yang berkemah, sehingga sering dipenuhi dengan
motor-motor dan mobil offroad. Sayang kesadaran pengunjung masih sangat rendah,
sehingga selalu menyisakan sampah-sampah bertebaran usai kunjungan mereka. Malam
tidak begitu cerah, namun tidak juga turun hujan, dan kami menikmati tidur kami
di dalam tenda diiringin nyanyian ombak.
Keesokannya
tujuan adalah puncak darma, namun sebelumnya kami menyimpan motor di rumah pak
hamdan, yang menjadi basecamp Indonesia Climbing Expedition, sekaligus
menitipkan barang-barang perlengkapan yang kami bawa. Sayang curug Cimarinjung
sedang tidak bersahabat, setelah hujan 2 hari sebelumnya, debit air dari sungai
di perkebunan teh Ciemas itu sangat tinggi dan deras, sehingga pengunjung hanya
bisa mencapai pintu masuk curug, karena air sangat tinggi dan hempasan
tetes-tetes air terjun membasahi pengunjung. Kami menikmati siang itu dengan
masak-masak di jalan menuju curug, sambil menikmati kesejukan pepohonan di
siang terik itu.
Pukul
15.00 barulah mulai melakukan perjalanan menuju Puncak Darma. Dengan melalui
jalanan berbatu-batu dan mendaki, keringat membanjir. Dan cukup ramai
pengunjung yang menuju Puncak darma saat itu. Puncak darma adalah bagian
tertinggi dari deretan bebukitan yang mendekati laut. Dengan sudutnya yang
strategis, bisa memandangi hamparan hijau Ciletuh, pantai palangpang dan lautan
luas. Sehingga menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi dikawasan
Geopark ciletuh ini. Matahari masih tinggi ketika sampai di puncak tersebut. Kami
menikmati pemandangan di bangku-bangku bambu yang disediakan disana. Meski sudut
terbaik di Puncak Darma telah dipenuhi orang-orang yang ingin berfoto dan
menikmati sunset, aku tidak kehilangan akal, mencari sudut-sudut lain untuk
memburu awan dan langit senja.
Dan
ketika gelap sudah mulai membayangi Puncak darma, aku dan teman-teman bergegas
turun ke basecamp. Meninggalkan warna-warna alam yang akan selalu menjadi
catatan yang akan selalu mengikuti langkah di perjalanan lainnya. Jangan ambil apapun selain Foto, dan jangan
tinggalkan apapun selain kenangan. Mari menjaga alam dan lingkungan dimanapun
dan kemanapun kaki kita melangkah. Sehingga ketika suatu hari kita kembali ke
tempat yang sama, kita akan menemukan keindahan yang sama. Kawasan Ciletuh saat
ini telah diserbu ratusan pengunjung setiap pekannya, mari bersama-sama menjaga
kebersihan lingkungan dan tidak merusak alam dengan tindakan semena-mena kita.