Lenyek
adalah sebuah desa di Kecamatan Luwuk, sekitar 30km dari Kota Luwuk setelah
Desa Salodik. Sebetulnya sekilas tidak ada hal yang luar biasa dengan desa ini,
namun tanpa sengaja desa ini menjadi tempat bermain dan tempat pelarian dari
kejenuhan di Kotis (posko taktis) Ekspedisi NKRI ketika itu yang berada di desa
Salodik. Berawal dari lari pagi sendirian menempuh arah yang tidak biasanya,
aku melewati Goa Paniki dan menyaksikan hamparan rumput seluas mata memandang
di kiri kanan jalan. Rumah penduduk di
desa ini terpisah-pisah beberapa titik dengan jarak berjauhan, sehingga yang
terlihat hanyalah hamparan padang rumput semata.
Dan
setelah itu suatu hari aku mengajak seorang teman untuk menemaniku kesana di
pagi buta, karena aku ingin menyaksikan matahari terbit. Kami menjumpai
beberapa anak yang sedang berjalan menuju ke tengah padang, dan kami segera
menghampiri mereka. Ternyata mereka baru saja pulang untuk mengikuti shalat
subuh dan mengaji setelahnya di sebuah Mesjid besar di pinggir jalan. Ketika
ditanya mereka pulang kemana, mereka menunjuk ke arah matahari terbit, dimana
terlihat kumpulan rumah-rumah penduduk dikejauhan, dan jarak itu cukup jauh .
setelah mendengarkan cerita mereka, mereka mengajak kami berjalan ke arah
tengah padang rumput, ingin menunjukkan sebuah danau kecil tempat mereka
bermain disana. Kami mengikutinya, dan menyaksikan sebuah telaga di tengah
padang rumput menuju arah bebukitan itu.
Walau
tidak mendapatkan gambar sunrise yang cukup bagus, aku sangat menyukai desa
ini. Dan rasanya tidak akan cukup waktuku untuk menjelajahinya seluruhnya,
dengan hamparan padang rumput yang sangat luas juga bebukitan yang begitu indah
dan menarik untuk didatangi. Namun aku sudah berniat untuk menghabiskan setiap
waktu luangku di Kotis Ekspedisi untuk bermain kesini. Dan kesempatan
berikutnya salah seorang tentara dari Kompi C kota Luwuk yang mengantarkan aku
kembali memburu matahari terbit, di sisi lain dari hamparan padang rumput itu.
Dan ini adalah sisi yang menghadap ke arah lautan nun jauh dibawah sana.
Dan
lagi-lagi pagi itu aku tidak mendapatkan sunrise yang aku inginkan. Tetapi
langit di sini memang menciptakan bentuk gerombolan awan-awan yang luar biasa
indah. Kemudian lain waktunya aku
kembali dengan seorang tentara lain dari Kompi C Luwuk dan menemukan jalan lain
yang menuju padang rumput yang lebih indah dan pemandangan yang sangat luar
biasa. Ini benar-benar surga buat orang seperti aku yang sangat tergila-gila
dengan awan dan matahari terbenam atau matahari terbit. Dengan waktu dan
kesempatan yang berbeda aku bisa menyaksikan dan mendapatkan pemandangan yang
luar biasa indahnya.
Bersama
teman-teman lainpun aku menemukan sisi lain dari Lenyek, dimana terdapat
tumpukan bebatuan, dan salahsatunya kami sebut sebagai Batu Kursi dengan bentuk
yang sangat unik. Sisi lainnya adalah sebuah danau kecil, yang kemudian menjadi
tempat pelarian dari kotis. Pindah tidur di siang terik, memancing ikan atau
yang lebih sering adalah mencari keong mas yang kemudian menjadi menu tambahan
di camp Salodik.
Tempat
ini sangat menarik untuk foto Profesional seperti foto model, foto prawedding,
dan sebagainya, karena padang rumputnya mengingatkan kita pada film lama
berjudul “Little House on the prairi”.
Berikut
galeri foto yang merupakan sebagian dari apa yang bisa ditemukan di desa
bernama Lenyek.