Salah
satu tempat wisata di Desa Salodik di Kabupaten Luwuk Banggai adalah sebuah Goa
yang terletak sekitar 500 m dari Air Terjun Salodik menuju Desa Lenyek. Desa ini berjarak sekitar 28 km dari kota
Luwuk atau sekitar 1 jam perjalanan dengan kendaraan . Tidak begitu ramai
pengunjung yang datang kesini. Dan ketika kami menyinggahinya kebetulan adalah
hari biasa bukan pada akhir minggu, sehingga kami leluasa masuk ke dalam Goa
ini untuk melihat dan mengambil gambar.
Dari
jalan raya yang sudah cukup bagus, kita akan berjalan sekitar 35 m kearah kiri
ditengah-tengah kebun coklat milik warga. Terdapat beberapa saung untuk
beristirahat pengunjung, sebelum pintu masuk goa. Biasanya ada penjaga yang
bertugas disana, karena Goa ini dikelola sebagai tempat wisata. Kami melihat ada
kabel-kabel listrik yang dipasang ke arah dalam goa. Barangkali untuk hari-hari
yang ramai pengunjung, petugas akan menghidupkan listrik untuk penerangan di
dalam goa. Tetapi kami menyiapkan diri sendiri dengan menggunakan headlamp dan
senter sebelum menuju ke tempat ini.
Di
pintu masuk Goa ditemui anak-anak tangga untuk menuruni dan memasuki nya.
Senter-senter mulai kami nyalakan, karena begitu sampai di anak tangga terakhir
di dalam, kegelapan mulai menyelimuti. Satu-satunya sumber cahaya hanya dari
mulut pintu goa. Ruangan pertama yang berada dibawah tangga agak sedikit luas,
dan bisa dengan leluasa berkeliling melihat-lihat dinding dan atap goa.
Selanjutnya begitu banyak pilihan dan arah menuju ruangan lain. Untuk menuju
ruangan lain kita harus merunduk melalui celah yang ada di bawah langit-langit
goa yang sangat rendah dan sampai keruangan lainnya.
Dinding
–dinding dan langit-langit Goa sangat memukau dengan ornamen yang menarik yang
berupa stalaknit dan stalaktit yang
terbentuk dari ratusan hingga ribuan tahun. Disini mulai terlihat beberapa ekor
kelelawar yang bergantungan di langit-langit atau dinding Goa. Dan jika
menyelip ke celah celah dinding memasuki ruangan-ruangan kecil di dalamnya
dijumpai semakin banyak kelelawar tersebut
Semakin
ke dalam makin banyak kita menemukan keunikan dari bebatuan yang terbentuk
alami di dalam Goa ini. Berdasarkan catatan geologi yang menjelaskan bahwa Batuan
penyusun pada lengan timur Pulau Sulawesi, termasuk kabupaten Banggai terjadi
dari batuan berumur sangat tua yang terdiri atas kompleks ofiotlit berumur
Mesozokum, batuan sediment berumur Tersier, batuan terumbu karang yang
terangkat, dan endapan alluvial berumur kuarter. Dan berdasarkan Peta Geologi
dari P3G Bandung (1994), dari tata urutan formasi geologi yang ada di kabupaten
Banggai maka Goa yang terdapat di wilayah Salodik ini termasuk formasi Salodik
yang terdiri dari batuan sedimen yang berupa batu gamping dan sedikit batu
pasir.
Sepertuinya
banyak jalan atau celah menuju ruangan yang lebih jauh lagi ke dalam perut bumi
dari tempat terakhir yang kami masuki. Tetapi karena keterbatasan peralatan
yang tentunya harus sesuai dengan standart penelusuran Goa, dan diluar jadwal
Ekspedisi, maka cukuplah memuaskan rasa penasaran saja kunjungan ke Goa
Kelelawar ini.
Sebagai
tempat wisata alam, Bolo Paniki cukup
baik dan pantas untuk dikunjungi, namun sayang banyak tangan-tangan yang tidak
bertanggungjawab yang mengukir begitu banyak coretan di dinding dan
langit-langit yang terjangkau tangan di dalam Goa ini. Semoga ke depannya
pengawasan untuk pengunjung yang datang kesini di tingkatkan sehingga Goa
Kelelawar ini tidak rusak dan dapat menjadi salah satu lokasi wisata alam yang
layak untuk di datangi oleh wisatawan dalam dan luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar