Gunung
Talamau tidak hanya menyimpan keindahan di puncaknya, tetapi juga dikakinya. Begitu
banyak terdapat air terjun di kaki gunung Talamau, salahsatunya adalah Air
Terjun Sarosah. Air terjun ini terletak di Nagari kajai, sekitar 10 km dari
Simpang Empat, ibukota Kabupaten Pasaman barat. Dari jalan raya pintu masuk
menuju air terjun jaraknya sekitar 3 km. Jalannya hanya bebatuan dan tanah,
sehingga akses masuk kesana hanya menggunakan motor atau mobil dengan ban besar
atau offroad.
Setelah
memarkir motor di suatu tempat diujung jalan setapak menuju air terjun, kita
masih harus berjalan sekitar 300 m lagi ke lokasi air terjun. Sayang sekali
area hutan sebelum masuk ke air terjun banyak sekali pohon-pohon ditebangi,
entah untuk mempermudah akses dan fasilitas di tempat tersebuat atau pembukaaan
lahan perkebunan. Semoga Pemerintah
dapat lebih memperhatikan hal ini, karena jika hutan telah ditebang dan wilayah
sekitar air terjun menjadi lahan perkebunan, maka ekosistem sekitar air terjun
pun akan ikut rusak.
Setelah
beralan kaki menyusuri jalan setapak yang sebenarnya cukup lebar, Air terjun
Sarosah mulai terlihat. Melewati sebuah area camp, menyeberangi sungai
berbatu-batu, tibalah di bawah air terjun indah tersebut.
Cukup
banyak pengunjung yang datang kesini, dan kebanyakan anak-anak sekolah. Pengelolaan
yang kurang baik tanpa adanya pengawasan dan kesadaran dari pengunjung,
menyebabkan banyaknya sampah di sekitar lokasi air terjun. Hal ini sangat
disayangkan, karena merusak keasrian alam sekitarnya.
Saat
di lokasi air terjun cukup banyak pengunjung yang adalah anak-anak sekolah atau
pasangan berfoto-foto disana. Kebanyakan mereka membawa bekal baik itu minuman,
makanan kecil hingga makan siang. Dan sampahnya dibiarkan bertebaran atau
ditinggalkan begitu saja. Kami tak bisa berdiam diri menyaksikan pemandangan
yang terjadi didepan mata. Setelah mengambil foto-foto, sambil membuka bekal,
mencoba mengajak bicara anak-anak sekolah tersebut. Melakukan pendekatan-pendekatan
bagaimana sebaiknya jika datang ke suatu tempat wisata. Dari pendekatan melalui
pembicaraan tersebut kami mulai bergerak memunguti sampah disekitar air terjun,
di depan mata mereka, kemudian menumpuknya di satu tempat. Karena tidak ada
solusi lain untuk mengangkut sampah tersebut kami mencoba membakarnya saja sebagian,
dan sebagian sampah non organik dimasukkan ke kantong plastik. Mereka mulai
tertarik dan bertanya apa, siapa dan kenapa. Pertanyaan yang dijawab dengan
canda, hingga mereka pun tergerak untuk ikut melakukan hal yang sama. Berharap ke
depannya pengelola bisa mengantisipasi hal-hal seperti ini,
Sebagaimana
namanya Air Terjun Sarosah, tempat ini dipenuhi lumut-lumut tebal pada
batu-batu dan dinding-dinding tebingnya. Tempias atau cipratan dari air terjun
terasa dingin, dan sesungguhnya betah berlama-lama menikmati alam sekitar air
terjun yang sejuk dan hijau.
Air
terjun Sarosah bertingkat-tingkat ke atasnya, namun jalur menuju ke air terjun
berikutnya belumlah benar-benar dibuka. Hanya sebagian pengunjung yang sampai
ke atasnya. Ini merupakan aset yang sangat berharga bagi wisata Pasaman barat. Tentunya
harus dikelola dengan lebih baik lagi dan meningkatkan sarana dan prasarananya.
Namun kealamian hutan dan alam sekitar air terjun terasa sangat menyenangkan. Sungai yang panjang terbentang dibawahnya
merupakan pemandangan yang indah, dan tentunya jika itu tidak dirusak dengan
penebangan-penebangan liar yang menyebabkan gundulnya wilayah hutan sekitar
sungai.
Masih
banyak terdapat tumbuhan atau flora sekitar air terjun yang merupakan kekayaan
hayati bagi tempat ini. Air sungai yang mengalir jernih di antara bebatuan membuat
hati sejuk dan damai.
Kembali
ke arah jalan masuk jika melihat ke belakang, maka terlihat air terjun tingkat
berikutnya diatas air terjun pertama tadi. Kemudian pada sisi kanan atau dari
arah masuk pada sisi kiri, terdapat dinding-dinding tebing indah yang dialiri
air dari atas dan celah-celahnya yang berlumut. Ini adalah daya tarik lain nya
selain air terjun tersebut.
Jika
mengunjungi Air Terjun Sarosah ini, jangan lupa untuk tidak membuang sampah
sembarangan, bawalah kantong plastik untuk memuat kembali sampah yang kita hasilkan
dari bekal makanan dan minuman yang kita bawa. Bawa kembali pulang atau
bertanyalah pada penjaga yang bertugas disana, dimana tempat membuang sampah
tersebut. Tentunya berharap sampah tersebut pun nantinya tidak dibuang
sembarangan oleh petugas disana. Alam telah memberikan banyak keindahan yang
bisa kita nikmati, maka sudah sepantasnya kita pun memperlakuknnya dengan
sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar