Selasa, 08 Maret 2016

LENYEK SURGA BAGI PEMBURU AWAN DAN MATAHARI DI LUWUK BANGGAI



Lenyek adalah sebuah desa di Kecamatan Luwuk, sekitar 30km dari Kota Luwuk setelah Desa Salodik. Sebetulnya sekilas tidak ada hal yang luar biasa dengan desa ini, namun tanpa sengaja desa ini menjadi tempat bermain dan tempat pelarian dari kejenuhan di Kotis (posko taktis) Ekspedisi NKRI ketika itu yang berada di desa Salodik. Berawal dari lari pagi sendirian menempuh arah yang tidak biasanya, aku melewati Goa Paniki dan menyaksikan hamparan rumput seluas mata memandang di kiri kanan  jalan. Rumah penduduk di desa ini terpisah-pisah beberapa titik dengan jarak berjauhan, sehingga yang terlihat hanyalah hamparan padang rumput semata.

Dan setelah itu suatu hari aku mengajak seorang teman untuk menemaniku kesana di pagi buta, karena aku ingin menyaksikan matahari terbit. Kami menjumpai beberapa anak yang sedang berjalan menuju ke tengah padang, dan kami segera menghampiri mereka. Ternyata mereka baru saja pulang untuk mengikuti shalat subuh dan mengaji setelahnya di sebuah Mesjid besar di pinggir jalan. Ketika ditanya mereka pulang kemana, mereka menunjuk ke arah matahari terbit, dimana terlihat kumpulan rumah-rumah penduduk dikejauhan, dan jarak itu cukup jauh . setelah mendengarkan cerita mereka, mereka mengajak kami berjalan ke arah tengah padang rumput, ingin menunjukkan sebuah danau kecil tempat mereka bermain disana. Kami mengikutinya, dan menyaksikan sebuah telaga di tengah padang rumput menuju arah bebukitan itu.









Walau tidak mendapatkan gambar sunrise yang cukup bagus, aku sangat menyukai desa ini. Dan rasanya tidak akan cukup waktuku untuk menjelajahinya seluruhnya, dengan hamparan padang rumput yang sangat luas juga bebukitan yang begitu indah dan menarik untuk didatangi. Namun aku sudah berniat untuk menghabiskan setiap waktu luangku di Kotis Ekspedisi untuk bermain kesini. Dan kesempatan berikutnya salah seorang tentara dari Kompi C kota Luwuk yang mengantarkan aku kembali memburu matahari terbit, di sisi lain dari hamparan padang rumput itu. Dan ini adalah sisi yang menghadap ke arah lautan nun jauh dibawah sana.






Dan lagi-lagi pagi itu aku tidak mendapatkan sunrise yang aku inginkan. Tetapi langit di sini memang menciptakan bentuk gerombolan awan-awan yang luar biasa indah.  Kemudian lain waktunya aku kembali dengan seorang tentara lain dari Kompi C Luwuk dan menemukan jalan lain yang menuju padang rumput yang lebih indah dan pemandangan yang sangat luar biasa. Ini benar-benar surga buat orang seperti aku yang sangat tergila-gila dengan awan dan matahari terbenam atau matahari terbit. Dengan waktu dan kesempatan yang berbeda aku bisa menyaksikan dan mendapatkan pemandangan yang luar biasa indahnya.

Bersama teman-teman lainpun aku menemukan sisi lain dari Lenyek, dimana terdapat tumpukan bebatuan, dan salahsatunya kami sebut sebagai Batu Kursi dengan bentuk yang sangat unik. Sisi lainnya adalah sebuah danau kecil, yang kemudian menjadi tempat pelarian dari kotis. Pindah tidur di siang terik, memancing ikan atau yang lebih sering adalah mencari keong mas yang kemudian menjadi menu tambahan di camp Salodik.

Tempat ini sangat menarik untuk foto Profesional seperti foto model, foto prawedding, dan sebagainya, karena padang rumputnya mengingatkan kita pada film lama berjudul “Little House on the prairi”.

Berikut galeri foto yang merupakan sebagian dari apa yang bisa ditemukan di desa bernama Lenyek.


















Tidak ada komentar: