Butuh
piknik, tapi malas bermacet-ria keluar kota? Di dalam kota Jakarta pun kita
bisa menikmati banyak tempat wisata yang menarik untuk di datangi. Salah
satunya adalah Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Mendengar kata angke, kita akan
langsung teringat pada Muara angke, bagian utara Jakarta yang padat pemukiman,
pelabuhan dan pasar ikan. Dan TWA ini memang berada di bagian jakarta Utara,
atau lebih tepatnya kawasan Pantai Indah Kapuk.
TWA
Angke Kapuk adalah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk kegiatan
wisata alam dan terpusat pada pengembangan Ecotourism, dengan luas 99,82 Ha.
TWA ini merupakan Hutan Mangrove yang mendominasi sebagai vegetasi utamanya,
dimana kawasan ini merupakan type Lahan Basah. Kawasan yang semula telah
berubah menjadi tambak itu telah direhabilitasi dengan pelestarian dan
penanaman kembali menjadi Hutan mangrove. Hutan Mangrove sangat penting untuk
dipertahankan dan dilestarikan karena untuk wilayah seperti Jakarta, memiliki
fungsi dan manfaat yang sangat strategis bagi pesisir pantai kota Jakarta.
Hutan Mangrove akan bisa mencegah instrusi air laut ke daratan dan juga
berperan dalam meredam bencana banjir, karena satu gram lumpur bisa menyerap 3
gram air. Bayangkan jika Hutan Mangrove ini hilang akibat perambahan ,
pencemaran dan abarasi laut.
Untuk
mencapai tempat ini bisa menggunakan kendaraan mobil ataupun motor. Masuk ke
kawasan Pantai Indah kapuk, menuju arah Waterbom, kemudian patokannya adalah Gedung
Tsu-zi, masuk ke jalan disamping kawasan gedung tersebut. Disitu kita bisa
membeli tiket masuk sebesar Rp.25.000/orang dan tiket parkir Rp.5000 untuk
motor dan Rp.10.000 untuk mobil. Tempat parkir tidak jauh dari pintu masuk. Dan
dari parkiran, sebelum masuk kawasan , kita harus laporkan tiket dan bawaan.
Kamera profesional tidak diperkenankan untuk dibawa masuk, karena untuk foto
pribadi dengan menggunakan kamera profesional dan orang sebagai model, dihitung
sebagai foto model, dikenakan biaya sebesar Rp.1.000.000. dan itu maksimum
untuk 7 orang. Jadi yang diperkenankan hanyalah kamera dari Handphone/gadget.
Memasuki
kawasan kita akan dipandu dengan papan petunjuk arah. Mulai memasuki hutan
mangrove yang sejuk, pertama-tama adalah fasilitas kantin dan resto kemudian
vila-vila yang tersembunyi dibalik rimbun mangrove. Kiri-kanan terdapat
tempat-tempat pembibitan mangrove, disini kita juga bisa melakukan penanaman
mangrove dengan donasi sebesar Rp.150.000/orang mendapatkan satu batang pohon
dan papan nama. Cukup banyak bibit pohon yang telah ditanam dan dipasangi papan
nama orang atau lembaga.
Di
bagian sebelah kiri dari arah masuk terdapat kantin dan resto juga beberapa
bangunan kayu untuk kemah, vila dan ruang pertemuan/aula terbuka. Tetapi aku
terlebih dahulu mengambil arah lurus dimana ada petunjuk arah menuju pantai.
Tapi ternyata agak terkecoh, karena tidak seperti pantai yang dibayangkan.
Jalanan yang dibuat dari batang-batang kayu tersebut berakhir dengan sebuah
saung tempat beristirahat, dan yang terlihat adalah muara yang menuju pantai
utara Jakarta. Tetapi tetap menjadi tempat yang menyenangkan. Di jalur ini agak
sedikit gelap karena mangrove yang sangat rapat. Sesekali terlihat biawak yang
turun dan berenang di permukaan air, atau burung-burung yang hinggap dibalik
pepohonan hutan mangrove. Disisi kiri kanan dari jalur tersebut disediakn
bangku-bangku kayu untuk istirahat. Dan sedikit saran jika ingin kesini,
sebaiknya menggunakan sandal/sepatu dengan tapak berbahan karet, karena
menginjak batang-batang pohon yang sangat licin dan tidak rata, bisa membuat
kita terpeleset.
Setelah
melewati lorong-lorong pepohonan mangrove, berbalik arah menuju ke dekat
kantin/resto. Dari situ mengambil satu jalan yang diberi petunjuk arah
bertuliskan Pengamatan Burung. Disini pepohonan tidak serapat tadi tetapi
mangrove rimbun muncul diatas air. Terdengar ramai suara burung-burung, dan
sesekali terlihat hinggap dipepohonan. Terdapat juga sebuah menara pengamatan
burung, yang hanya bisa dinaiki beberapa orang saja. Jalur yang terdiri dari rangkaian
batang-batang pohon tidak rata, kemudian berubah menjadi jalur yang sedikit
lebih rapi dengan batang kayu yang rata seperti papan. Membelok dan sampailah
disebuah jembatan yang agak besar . dan disini benar-benar luar biasa indah. Di
satu sisi terlihat rumah-rumah kayu tempat penginapan berjejer dengan rapi
dengan sebuah rumah panggung bertingkat yang adalah ruang pertemuan, sementara
sisi lain menghadap ke hamparan hutan mangrove. Dan ini adalah sisi terbaik
dari TWA angke Kapuk bagi para pecinta sunset, karena dari sini dapat dengan
jelas meyaksikan matahari tenggelam dengan warnanya yang indah.
Dari
sini untuk mencapai tempat diseberang yang terdapat penginapan-penginapan
tersebut kita harus berputar balik ke arah semula, kemudian di dekat resto
mengambil ke arah kanan. Pertama yang
akan kita temui adalah kemah-kemah yang merupakan bangunan dari kayu berbentuk
segitiga dan terkesan unik. Kemah ini hanya untuk 2 orang, dan dengan fasilitas
mck yang berada di luar. Terdapat juga sebuah bangunan permanen yang berbentuk
panggung, dimana tergantung payung-payung di atasnya. Banyak pengunjung yang berfoto-foto
disini. Ada juga tersedia perahu dan
kano yang disewakan Rp.400.000 dengan kapasitas 8 orang.
Ada
baiknya jika ingin datang kesini dari pukul 15.00 wib, sehingga mempunyai waktu
yang cukup untuk mengeksplore keseluruhan area . jangan lupa untuk membawa
makanan dan minuman. Untuk mencapai lokasi sebagai berikut :
-
Dari arah tol
Bandara Soekarno Hatta, keluar tol arah Kapuk Muara, Pantai Indah kapuk arah
Waterboom, Golf dan garden House-TWA
-
Dari Pluit keluar
Muara Karang masuk Pantai Indah Kapuk terus Rumah Sakit PIK, waterboom, Golf
dan Garden House, TWA.
-
Naik Busway arah
pluit turun di halte penjaringan transit ke arah Pantai Indah Kapuk dengan bis
BKTB.
Jangan
lupa, jika berkunjung kemari, buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan
, jangan pernah mengotori tempat wisata dan bermainmu dengan membuang sampah
sembarangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar