WISATA TREKKING KALEJETAN
Taman
Nasional Ujung Kulon adalah salah satu Taman Nasional tertua di Indonesia,
dengan luas 105.694,46 ha yang terdiri dari daratan seluas 61.357,46 ha dan lautan seluas 44.337ha. Sebagai Taman Nasional, Ujung Kulon
adalah merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dan
dikelola dengan system zonasi. Kawasan pelestarian ala mini dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata
dan rekreasi.
Berdasarkan SK Dirjen PHPA No 100/IV-Set/2011, maka pedoman Zonasi pada
Taman Nasional Ujung Kulon adalah ;
a.
Zona Inti (Sanctuary Zone
b.
Zona Rimba
c. Zona perlindungan Bahari
c. Zona perlindungan Bahari
c.
Zona Pemanfaatan
d.
Zona Tradisional
e.
Zona Religi
f. Zona Khusus
f. Zona Khusus
Penjelasannya
adalah sebagai berikut ; Zona Inti (sabctuary zona) adalah merupakan bagian
dari kawasan Taman Nasional yang mutlak dilindungi dan tidak diperbolehkan ada
perubahan apapun oleh aktivitas manusia. Zona ini berfungsi sebagai tempat
melindungi dan berkembangbiaknya satwa liar. Tidak boleh dikunjungi oleh umum
kecuali dalam rangka penelitian dan tidak boleh ada bangunan apapun. Zona
Pemanfaatan adalah bagian dari Taman Nasional yang dijadikan pusat rekreasi dan
kunjungan wisata, dengan pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan pariwisata alam. Sedangkan Zona Rimba adalah bagian dari Taman
nasional yang karena letak, kondisi dan potensinya mampu mendukung kepentingan
pelestarian pada Zona Inti dan Zona Pemanfaatan. Pada Zona Rimba dapat
dilakukan perlindungan, pengawetan, pembinaan flora dan fauna beserta
habitatnya bagi kepentingan penelitian, pendidikan konservasi, wisata terbatas,
serta habitat satwa migran.
Taman
Nasional Ujung Kulon sebagai pusat rekreasi dan pariwisata dikenal hingga dunia
adalah wisata pulau dan lautnya yaitu Pulau Peucang, Pulau Handeuleum dan Pulau
Panaitan. Ketiga Pulau ini termasuk dalam Zona Pemanfaatan yang sangat banyak
menyerap pengunjung setiap minggunya dengan sarana dan prasarana yang cukup
memadai. Pasir putih serta terumbu karang yang indah menjadi tempat yang sangat
menarik untuk snorkeling. Namun tak kalah menarik juga adalah destinasi lainnya
yang tersebar di daratan semenanjung Ujung Kulon. Bagian kawasan Taman Nasional
Ujung Kulon yang berada di daratan ini meliputi Zona Rimba, Zona Tradisonal,
Zona Religi-Budaya-Sejarah dan pada Zona Khusus pun banyak tempat-tempat
menarik untuk dukunjungi dan sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Salah
satu destinasi yang menarik untuk dikunjungi adalah Kalejetan. Karena termasuk
di dalam Zona Rimba maka wisata disini adalah wisata yang dibatasi. Kalejetan
adalah merupakan salah satu kawasan dibawah pengawasan Resort yang dikepalai
oleh seorang Kepala Resort dan berada dibawah SPTN II Handeuleum. Karena
termasuk di dalam Zona Rimba disini hanya dibangun sarana berupa Pos Pemantauan
atau Pos Resort, tanpa adanya fasilitas wisata. Namun Kalejetan adalah
destinasi yang sangat menarik untuk dikunjungi bagi petualang-petualang ,
Traveler dan terutama para Pengamat Burung . Resort yang terletak
di bagian selatan Taman Nasional Ujung Kulon ini bisa dikunjungi untuk waktu
kunjungan singkat seperti akhir minggu ataupun bagi yang benar-benar ingin
menikmati wisata petualangan dengan waktu yang cukup. Dengan jarak tempuh
berjalan kaki sejauh 8 km dan normal waktu tempuh sekitar 2 hingga 2,5 jam dan melalui
jalur yang tidak begitu ekstrim, maka Kalejetan layak untuk disinggahi.
Untuk
menuju Kalejetan ada dua alternatif yaitu melewati jalur yang langsung ke Kalejetan atau memutar melalui jalur Karangranjang. Untuk jalur yang langsung bisa di mulai dari 2 titik start yaitu Kantor JRSCA (Javan Rhino Study and Conservation Area) yang
berada di Legon atau pos jaga JRSCA yang berada di Cilintang. Jika di mulai
dari kantor JRSCA maka jalur yang ditempuh adalah pesawahan dan masuk ke
perbatasan hutan kemudian masuk ke jalur hutan yang dibatasi pagar kawat.
Sementara jika dimulai dari pos Cilintang maka kita akan menelusuri pinggiran
pagar kawat JRSCA, yang jika musim hujan maka ada bagian yang berawa. Kedua
jalur ini akan bertemu di titik jalur yang sama ketika masuk jalur hutan dan
melewati batas pagar kawat. Jalur yang dilalui ini adalah jalur patroli yang merupakan
hutan dataran rendah. Posisinya berada di tengah tembus ke selatan, jadi kita
tidak akan melewati pinggiran laut, akan tetapi melewati hutan dataran rendah
dan beberapa anak sungai . Memasuki kawasan jalur menuju Kalejetan sinyal mulai
menghilang dan kontak terakhir bisa kita lakukan di titik yang menjadi tempat
istirahat. Di signal point ini kita bisa berkomunikasi sebelum masuk wilayah
Kalejetan.
Jalur
yang berada di dalam hutan ini cukup teduh dan sejuk, diseling anak-anak sungai
yang beberapa di antaranya cukup jernih.
Tak banyak pemandangan yang dapat dilihat karena hutan yang cukup rapat.
Setelah melewati sungai terakhir maka jalur mulai menepi dan mengikuti arah
sungai menuju muara namun tetap berada di dalam hutan. Kemudian memasuki jalur
yang kiri kanannya ditumbuhi pohon gamal membentuk seperti sebuah lorong yang
asri. Dan tak lama kemudian tibalah di hamparan padang savanna yang cukup luas
dan terlihat pos Resort Kalejetan yang berada sekitar 200m dari bibir pantai.
Menuju pos kita melalui jalan setapak yang menembus padang savanna.
1.
Camping / Berkemah
Lahan
di depan Resort Kalejetan sangat ideal untuk kemping atau berkemah. Mendirikan tenda di
antara rindangnya pohon Gamal dan menikmati pemandangan indah menghadap ke
laut. Pada malam hari kita bisa menikmati langit malam dan hembusan sejuk angin
laut. Air bersih untuk keperluan masak bisa kita peroleh di pos Resort , dimana
ada sebuah sumur dan juga mck di dalam pos. Pohon Gamal pada musim hujan akan
sangat rimbun dan hijau begitu juga rumput di bawahnya. Jika masuk musim
kemarau pohon ini akan menggugurkan daunnya dan akan tumbuh bunga-bunga indah
di dahannya. Walaupun musim kemarau pohon-pohon ini akan kering tak berdaun,
namun tidak akan terlalu panas untuk mendirikan tenda di bawahnya. Dan
dahan-dahan kering pohon gamal menciptakan keindahan tersendiri..
2.
Hammock
Di
area ini pun kita bisa ber-Hammock-ria di antara batang-batang pohon gamal.
Menikmati semilir dan hembusan angin laut, memandang langit biru dan lautan
lepas. Dan menikmati kicauan burung yang beterbangan di atas pepohonan.
3.
Pengamatan Burung
Savana
, pepohonan sekitar resort dan hutan di sekeliling resort ataupun muara serta
pinggiran pantai Kalejetan adalah habitat bagi banyak jenis burung . tempat ini
sangat ideal bagi para pengamat burung. Kicauan burung-burung tak henti
terdengar di sini, dan tentunya terutama di pagi dan sore hari.
Apa
ajaibnya sebuah jangkar? Datanglah ke Kalejetan dan saksikan sendiri keajaiban
yang hanya ada di Resort Kalejetan.
Jangkar ukuran besar ini bertahun-tahun entah sejak kapan sudah ada
tertancap di hamparan karang agak ke tengah laut. Jangkar tersebut posisinya
tetap sama sejak dahulu. Konon katanya Jangkar
tersebut tak bisa dilepaskan dari karang dengan cara apapun juga. Bahkan ada
rumor yang agak sedikit lucu yang beredar bagi laki-laki yang mencoba-coba
untuk mengangkatnya. Jangkar ini bisa dikatakan menjadi ikon-nya Kalejetan.
5.
Eksplore Pantai Kalejetan
Sepanjang
pantai wilayah Kalejetan banyak keindahan alam yang bisa kita nikmati. Jika
memandang ke arah timur, pantai yang terlihat adalah pantai dengan hamparan
pasir yang terus memanjang ke arah wilayah yang bernama Ermokla. Kemudian di
depan resort adalah aliran air laut ke muara yang bentuknya berubah-ubah akibat
musim pasang dan surut. Kemudian muara yang menyerupai danau seperti menyimpan
banyak misteri dibaliknya. Mungkin jika kelak ada tersedia kano disini akan
merupakan petualangan seru menyusuri muara ke arah dalam hutan dengan kano
tersebut.
Kemudian
berjalan ke pantai arah selatan, dengan mengambil jalur di sisi kanan depan pos
kita akan disambut dengan hamparan karang dan pantai yang tenang, karena ombak
berada jauh dari bibir pantai. Berjalan sedikit menyusuri pantai menuju pohon
Cantigi, Kita bisa menyaksikan pemandangan yang indah dari perpaduan laut dan
langit yang biru, pohon-pohon hijau dan hamparan karang. Bisa juga menghabiskan
waktu dengan ber-hammock-ria disini. Jika memiliki waktu yang cukup bisa
melakukan trekking ke arah karang Ranjang melalui jalur pinggir pantai maka
kita akan menemukan keindahan lainnya dengan sudut-sudut yang menarik.
6.
Konservasi Badak Jawa
Pos
Resort Kalejetan biasanya dijaga oleh Polisi Hutan yang dibantu oleh MMP
(Masyarakat Mitra Volunteer) dengan jadwal 2 kali dalam sebulan yaitu tanggal 1
hingga 15 dan tanggal 15 hingga 30 setiap bulannya. Tetapi karena luasnya
wilayah patroli, terkadang pos ini kosong karena petugas polhut melaksanakan
tugas patroli di area lain. Dan setiap tanggal 1 hingga 15 juga ditambah dengan
Tim Rhino Protection Unit (RPU). Jika kebetulan di Pos Resort ada petugas
Polhut atau RPU, pengunjung bisa banyak bertanya dan belajar tentang konservasi
Badak Jawa. Sejauh apa upaya penyelamatan dan pelestarian Badak Jawa di Taman
Nasional ini. Dan tentunya juga segala tentang Taman Nasional Ujung Kulon, yang
mana hal seperti ini akan berbeda suasananya dengan mengikuti Trip Wisata Pulau
yang lebih ke arah rekreasi.
EKSPLORE PANTAI DAN PENGAMATAN SATWA DI
KALEJETAN
Sepanjang
pesisir semenanjung Ujung Kulon terdiri dari pantai dengan hamparan pasir dan
gugusan karang yang indah dan unik. Ketika masuk ke Resort Kalejetan saat tiba
di padang savanna, pantai Kalejetan terlihat biasa saja. Deru ombak laut
selatan terdengar bergemuruh dengan hempasan ombak yang tinggi. Bagian pantai
sebelah selatan tertutup oleh rimbun pepohonan di samping resort. Yang pertama
bisa kita nikmati adalah pemandangan tepat di depan resort, deretan pohon gamal,
hamparan padang rumput dan pantai yang memanjang hingga ke ujung penglihatan.
Berjalan ke sisi kiri ke arah pantai kita bisa menyaksikan muara yang membentuk
danau penuh misteri. Akan seru sekali jika ada kano disini, sehingga bisa
canoeing menyusuri muara dan sungai masuk ke dalam hutan. Namun pemandangan
muara ini cukup menarik, sesekali burung-burung beterbangan diatasnya. Jika
beruntung pada sore hari dari sisi seberang muara kita bisa melihat matahari tenggelam
dibalik pepohonan dan meninggalkan bayangan yang jatuh di permukaan air.
Berjalan
sedikit dari sisi kanan pos, kita akan keluar ke pantai selatan dengan hamparan
pasir putih dan teras karang yang indah dan tenang. Ombak lautan berada jauh di
batas teras karang sehingga tak perlu khawatir dengan terjangan gelombang. Angin pun bertiup tenang disini. Jika ingin
menikmati pemandangan disini sedikit lebih lama, kita bisa memasang hammock di
bagian pantai yang agak menjorok ke laut dengan pepohonan Cantigi besar di
tepiannya. Namun jika ingin menyaksikan keindahan lainnya bisa trekking
menyusuri jalur pantai ke arah Karangranjang sampai ke Butun. Dinamakan Butun
karena terdapat pohon-pohon butun besar dan sering dijadikan tempat
beristirahat jika melakukan perjalanan lintas dari Kalejetan ke Karang Ranjang.
Sementara
itu cukup banyak satwa yang bisa di amati dan ditemui baik di savanna dan
pepohonan sekitar pos Resort, dipantai menuju muara dan sepanjang pantai
Kalejetan sebelah selatan. Dan paling banyak tentunya adalah burung yang
populasinya cukup banyak di Taman Nasional Ujung Kulon. Padang savanna Kalejetan
sesungguhnya adalah padang rumput tempat kawanan banteng mencari makan, namun
sangat jarang terlihat. Terkadang jejaknya muncul di pantai di depan pos tanpa
kita ketahui kehadirannya. Biawak dan berang-berang adalah yang paling sering
terlihat jejaknya di pasir pantai depan pos meuju muara, namun jarang terlihat
langsung.
Burung
Cekakak sungai (Halcyon chloris|Collared Kingfisher) adalah jenis yang paling
banyak dijumpai di sekitar Resort Kalejetan. Karena jenis ini memang paling
umum dijumpai di wilayah pinggir hutan,
sungai, dan danau. Burung ini lebih
sering terlihat sendiri (soliter) dan sering bertengger di pohon atau tempat
yang sama. Hanya dengan berdiam diri di hammock kita bisa diam-diam memotretnya
dari jauh.
Berang
– berang adalah salah satu hewan yang sebenarnya banyak terdapat di sekitar
Kalejetan baik di muara ataupun di pinggiran pantai, namun karena hidupnya yang
soliter tidak terbiasa dengan kehadiran manusia jadi agak sulit ditemukan atau
dilihat. Berang-berang disini adalah jenis Berang-berang Eurasia (Lutra lutra) yang termasuk kategori Appendix I yang
keberadaannya dilindungi UU. Jejak-jejak kakinya sering terlihat di pantai
sekitar muara, makanan utamanya adalah ikan, selain itu juga burung air, katak
dan udang.
Burung
Kirik Kirik biru adalah juga burung yang banyak terlihat di sekitar Kalejetan,
kicauan merdunya terdengar hampir sepanjang hari. Kirik kirik biru (Merops
viridis) tinggal di habitat yang berpasir dengan area terbuka dan sedikit
pepohonan. Senang bertengger di ranting untuk mengawasi mangsanya berupa
kupu-kupu atau lebah. Burung ini bersarang dengan menggali pasir membentuk
lobang horizontal di antara belukar di area pinggiran pantai atau berdekatan
dengan pantai.
Dan
banyak jenis – jenis burung lainnya yang bisa terlihat di sekitar hutan atau
pantai di wilayah Kalejetan. Selain menarik untuk wisata petualangan maka
tempat ini sangat favourite bagi pengamat dan pencinta burung.
Tertarik
untuk melakukan petualangan disini? Jangan lupa persiapkan dengan baik
perlengkapan dan mengatur waktu sebaik-baiknya.
Untuk kunjungan singkat, sebaiknya berangkat dari titik awal yaitu JRSCA
pada pagi hari sehingga sampai di Kalejetan sekitar pukul 10 dan memiliki waktu
yang panjang untuk melakukan berbagai aktifitas. Beristirahat semalam menikmati langit dan
suara deburan ombak, serta terbangun dipagi hari disambut matahari yang tebit
tepat di depan Pos Kalejetan akan memberi kesan yang mendalam dan tak
terlupakan. (berhati-hatilah , petualangan di semenanjung Ujung Kulon bisa
menyebabkan ketagihan dan selalu ingin kembali :D )
Bagaimana
cara menuju Kalejetan?
Akses
trsnsportasi umum :
Dari
terminal Rambutan bisa naik bis yang jurusan Rambutan – Merak, biasanya selalu
keluar ke terminal Pakupatan Serang. Turun di dalam terminal Pakupatan berjalan sedikit kea
rah seberang mesjid, dimana banyak mobil-mobil elf (biasa disebut mobil ps). Jangan
sembarang naik mobil ps, carilah yang benar-benar trayeknya langsung ke
Tamanjaya. Karena kalau tidak, akan diturunkan di sumur dan akan sulit lagi
mencari angkutan yang ke Taman jaya. Mobil Ps yang sudah pasti langsung ke
Tamanjaya adalah mobil ps dengan tulisan Nindy atau Violet di depannya, jika
naik kendaraan umum maka kita harus persiapan waktu 4hari karena angkutan elf
dari serang ke Tamanjaya ini tidak setiap jam ada. dari rambutan berangkat jam 7 maka kita bisa
naik mobil ps yang pukul 11, dan itu akan sampai di tamanjaya sekitar pukul
17.00 atau jam 5 sore. Kemudian pulangnya jika ingin buru-buru kita bisa memilih
yang keberangkatan jam 4 subuh. Mobil ps terakhir dari Tamanjaya berangkat jam
10.00. Untuk Tarif ongkos Rambutan – Serang biasanya 30.000 dan untuk serang –
Tamanjaya berkisar 60.000 – 70.000.
Akses
kendaraan pribadi :
Untuk
kunjungan singkat di akhir minggu sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi. Berangkat
dari Jakarta jumat malam tiba di Tamanjaya sekitar jam 5 – 6 pagi, masih sempat
sarapan, istirahat sejenak dan mengurus perijinan. Rute yang diambil adalah
menuju Pandeglang kemudian ke arah Labuan Melewati terminal Labuan mengambil
arah ke kiri atau kea rah PLTU menuju Panimbang. Kemudian bisa memilih melalui
jalur Cibaliung atau Tanjung Lesung.
Akomodasi
dan Perizinan :
Untuk
tiket masuk kunjungan biasa, bisa diperoleh di Kantor Seksi II Handeuleum yang
berada di dekat Patung Badak sebelum kantor JRSCA legon atau di kantor Resort
Legon Pakis sebelum Cilintang. Sementara untuk kunjungan penelitian . pembuatan
film dan lain-lain harus mengurus simaksi jauh hari sebelumnya ke Kantor Balai
Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di Labuan. Untuk Guide dan porter bisa
melalui Kantor Seksi II Handeuluem atau menghubungi secretariat Komunitas Cula
Satu yang berada di dekat dermaga Taman Jaya. Untuk penginapan, di Taman Jaya
terdapat beberapa penginapan yaitu Sunda Jaya, Rimba Jaya dan Villa Prima.
Untuk informasi lebih lengkap bisa menghubungi 081286266700
Tidak ada komentar:
Posting Komentar