Senin, 05 Desember 2016

MENYELAMATKAN PERILAKU MONYET DAN HABITATNYA









Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) adalah merupakan monyet asli asia Tenggara namun penyebarannya sudah hampir diseluruh asia.  Ciri khas dari monyet jenis ini adalah  mempunyai panjang ekor lebih kurang sama dengan panjang tubuh, yang diukur dari kepala hingga ujung tubuhnya. Panjang tubuh berkisar antara 385-648mm. Panjang ekor pada jantan dan betina antara 400-655 mm. Berat tubuh jantan dewasa berkisar antara 3,5-8 kg. Warna tubuhnya bervariasi, mulai dari abu-abu sampai kecoklatan, dengan bagian ventral bewarna putih. Anak yang baru lahir berambut kehitaman. Masa kehamilan berkisar antara 153-179 hari dan umumnya melahirkan hanya satu ekor anak.

Habitat Dan Makanan

Macaca Fascicularis hidup pada hutan primer dan sekunder mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut. Pada dataran tinggi, jenis monyet ini biasanya dijumpai di daerah pertumbuhan sekunder atau pada daerah-daerah perkebunan penduduk. Seringkali juga ditemukan di hutan bakau sampai ke hutan di dekat perkampungan. Monyet Ekor Panjang hidup berkelompok dengan anggota antara 5 hingga 40-an ekor lebih. Dalam satu kelompok terdapat 2-5 pejantan dengan jumlah betina 2-5 kali lipatnya dengan salah satu monyet jantan sebagai pemimpin kelompok. Seekor pejantan biasanya melakukan perkawinan dengan beberapa betina sekaligus.

Makanannya  monyet berekor panjang ini bervariasi mulai dari buah, daun, bunga, umbi, jamur, serangga, siput, rumput muda, bahkan kepiting.  Meskipun mayoritas yang dikonsumsi  adalah buah-buahan. Monyet ini pemakan segala jenis makanan (omnivora), namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-buahan (60%), selebihnya berupa bunga, daun muda, biji, umbi. Monyet yang hidup dirawa-rawa kadang-kadang turun ke tanah pada saat air surut dan berjalan menelusuri sungai mencari serangga. Monyet yang hidup didaerah bakau atau pesisir, sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya. Sehingga sering monyet ini disebut “Crabs eating macaque”. Makanan yang dikonsumsi berasal dari alam dan manusia (non alami). Jenis makanan alami yang banyak dikonsumsi beberapa di antarnya adalah tunas daun awi tali (Gigantochloa apus) , jukut pait (Axonopus compressus) , dan buah beringin (Ficus benjamina) dan sebagainya. Jenis makanan dari manusia (non alami) yang banyak dikonsumsi adalah makanan sisa manusia dan kacang . Makanan yang tidak alami ini kebanyakan terjadi pada monyet ekor panjang yang hidup berdampingan dengan manusia di suatu kawasan wisata, dimana pengunjung sering memberikan makanan berupa kacang atau meninggalkan sisa-sisa makanannya sehingga menjadi konsumsi monyet ekor panjang.







Konservasi Monyet Ekor Panjang, Kenapa Perlu?

Populasi Monyet Ekor Panjang secara umum masih dianggap aman sehingga IUCN Redlist mengkategorikannya dalam status Least Concern. Dan oleh CITES didaftar sebagai Apendiks II. Bahkan di Indonesia, primata ini juga bukan termasuk salah satu binatang yang dilindungi. Namun lantaran perburuan besar-besaran yang terus terjadi, pemanfaatan M. fascicularis khususnya untuk pasar ekspor telah diatur dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 26/Kpts-II/94 tanggal 20 Januari 1994 tentang Pemanfaatan Jenis Kera Ekor Panjang (Macaca Fascicularis), untuk Keperluan Ekspor. Yang mana dalam peraturan ini pemanfaatan Macaca fascicularis untuk keperluan eksport harus berasal dari hasil penangkaran. Populasinya masih  sangat banyak bahkan dibeberapa kawasan lindung pernah diberitakan kelebihan populasi monyet jenis ini dan di beberapa daerah kerap menjadi hama para petani. Karena Macaca Fascicularis termasuk Hewan yang tidak dilindungi, maka yang terjadi adalah ancaman terhadap Populasinya semakin bertambah, monyet jenis ini paling rentan terhadap ekspoitasi baik diburu, diperdagangkan, dan dijadikan objek tontonan. Ditambah dengan tingkat deforestasi yang terjadi dan penyempitan luas hutan di Indonesia, bukan tidak mungkin Monyet Ekor Panjang akan ikut terancam.  Ancaman lainnya adalah perubahan perilaku yang disebabkan oleh Habitatnya yang berdampingan dengan manusia, dimana pola makannya jadi berubah dan ketergantungan terhadap makanan non alami yang berasal dari manusia yang tidak terdapat di habitatnya.





Apa Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Menyelamatkan Perilaku Monyet?

Jika kita tinggal di sekitar kawasan konservasi atau habitat monyet, maka perlu memperhatikan hal-hal berikut ini :
-          Tidak memberi makan kepada monyet
-          Tidak menanam pohon buah-buahan karena menarik perhatian monyet
-          Menyimpan makanan jauh dari tempat terbuka
-          Menyediakan tempat sampah tertutup agar monyet tidak bisa membukanya
-          Laporkan pada BKSDA setempat apabila mengetahui ada orang yang melepaskan monyet disekitar kawasan

Dan jika kita mengunjungi kawasan konservasi, maka sebaiknya :
-          Tidak memberi makan monyet, hindari membawa makanan ditangan anda ketika ada monyet, menyimpan makanan didalam tas tertutup sehingga mereka tidak tertarik.
-          Menghindari membawa kantong plastik karena monyet yang terbiasa mengkonsumsi sisa makanan dari pengunjung mengasumsikan kantong plastik dengan makanan.
-          Membuang sampah pada tempat sampah tertutup atau bawa kembali sampah keluar dari kawasan.
-          Tidak mengintimidasi atau memprovokasi monyet dengan cara menatap. Mengangkat alis, menunjukkan gigi dan atur langkah anda sehingga monyet tidak merasa terancam.
-          Menyebarkan informasi kepada orang lain agar tidak memberi makan kepada monyet.








Perubahan perilaku monyet karena manusia :
-          Monyet yang terbiasa diberi makan akan agresif, mereka akan merebut makanan dari pengunjung dan akan mencari makan di pemukiman terdekat.
-          Memberi makan kepada monyet membuat mereka kehilangan keterampilan untuk bertahan hidup untuk mencari makan di alam.


Monyet Rumahnya adalah di Hutan

Monyet membantu untuk menyebarkan benih biji tumbuhan liar dengan memuntahkan atau ditelan melewati proses pencernaan dan mereka keluarkan melalui kotoran.. jika buah ini tidak dimakan oleh monyet, benih jatuh disekitar dan terkadang membusuk sehingga penyebaran populasinya terhambat . Jika hal ini terjadi terus-menerus dan berlanjut, tidak akan ada cukup pohon muda untuk menggantikan tanaman baru yang akan tumbuh.

Maka dibutuhkan tindakan dan kebijakan manusia dalam memperlakukan monyet agar perilakunya tetap sebagai kodratnya, dan mereka akan tetap tinggal pada habitatnya sehingga kesimbangan salah satu ekosistem dapat terjaga dan terpelihara.




Sumber :
Hhtps:/alamendah.org/2011/03/08/monyet-ekor-panjang-macaca-fascicularis-monyet-populer/
Widagdo.wordpress.com/2012/10/30/monyet-ekor-panjang-macaca-fascicularis/
Flyer TNUK – IAR Indonesia

Gambar : Dok.pribadi



Tidak ada komentar: