Jumat, 06 April 2018

SRIKANDI NUSANTARA GELAR JELAJAH RUMAH BADAK DAN BERSIH PANTAI DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON





Taman Nasional Ujung Kulon yang disebut sebagai Habitat terakhir Badak Jawa (Rhinoceros sundaicus) merupakan kawasan konservasi yang sangat luas yang terdiri dari wilayah perairan dan daratan dengan total luas 105.956 Ha. Saat ini Taman Nasional Ujung Kulon semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri, terutama Pulau Peucang, Cidaon , Pulau Panaitan dan Pulau handeuleum. Dengan semakin ramainya wisata ke kawasan Taman nasional yang banyak memiliki destinasi terbaik ini, tentunya tak luput juga dari dampak lingkungan.  Salah satunya adalah sampah seperti pada umumnya tempat-tempat wisata lainnya. Sampah dikawasan Taman Nasional Ujung Kulon tentunya tidak samata-mata dari pengunjung, tetapi juga kapal-kapal yang membuang sampah dilaut dan juga masyarakat yang masih terbiasa membuang sampah dipinggiran laut yang jika pasang naik maka sampah tersebut akan terbawa kelaut dan kemudian singah ditempat lain.

Pada awal maret 2018 sekelompok perempuan-perempuan cantik dari Komunitas Perempuan Petualang Indonesia atau dikenal sebagai Srikandi Nusantara, mencoba menunjukkan kepeduliannya terhadap hal ini. Dengan mengambil momen Hari Perempuan se Dunia atau Womans March, Srikandi Nusantara melaksanakan kegiatan yang diberi tajuk Jelajah Rumah Badak dan Bersih Pantai. Hal ini mendapatkan sambutan yang baik dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon dan juga WWF serta YABI (Yayasan Badak Indonesia).






Persiapan-persiapan pun dimulai untuk kegiatan ini, Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang mengapresiasi kegiatan ini mengundang Srikandi Nusantara untuk menghadiri rapat pertemuan dengan jajarannya untuk membahas jalannya kegiatan. Dengan mendapatkan dukungan dari Balai, kemudian juga support dari WWF dan YABI dilapangan, Srikandi Nusantara pun mematangkan persiapan kegiatan, termasuk menyeleksi ketat anggota yang akan ikut di dalam Tim 1 dan 2 yang akan mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan. Bukan hanya loyalitas terhadap organisasi, kesiapan mental dan fisik , juga kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan karena perjalanan yang akan dihadapi bukanlah trip wisata yang bisa dinikmati dengan ‘leyeh-leyeh’.







Dan cerita itu pun diawali dengan 11 orang perempuan cantik dengan membawa kerir tinggi berisikan perlengkapan dan perbekalan untuk seminggu, mereka menempuh perjalanan mulai dari Terminal kampung Rambutan dengan bis jurusan Rambutan – Merak menuju Serang untuk kemudian menggunakan kendaraan ps(elf) jurusan Serang – taman Jaya yang khusus dicarter untuk antar jemput peserta kegiatan. Perjalanan panjang yang dimulai berkejar-kejar dari rumah dini hari mengejar waktu keberangkatan yang telah ditetapkan, hingga menikmati perjalanan yang luar biasa (  jalan dari Labuan menuju Taman Jaya luar biasanya kayak apa. Semoga pemerintah memperhatikan hal ini dan melakukan perbaikan secepatnya). Sampai di Taman Jaya wajah-wajah letih terlihat namun semangat masih terselip diantara tumpukan kerir itu. Sementara 2 orang telah mendahului ke Taman jaya untuk berkordinasi. Rencana yang tadinya peserta berjumlah 20 orang, tersisa 13, dan dijadikan satu tim.




Day 1

Pagi tanggal 6 Maret wajah-wajah ceria sudah siap untuk bertempur, setelah beristirahat cukup semalaman dan sebelumnya mendapatkan brieffing dari Kasie II Handeuleum Pak Ujang di kantor Seksi II. Tepat pukul 08.00 wib tim berangkat dengan menggunakan kapal RPU yang di komandani oleh Pak Olis. Sejenak 13 anggota Srikandi Nusantara ini menikmati suasana di kapal sambil tentunya jepret-jepret berphoto-ria.



Sampai di Laban, tim diseberangkan kedaratan dengan menggunakan kapal kecil bernama kapal Buaya. Laban adalah jalan terdekat menuju pos Resort Karang Ranjang yang berjarak 1km lebih dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Sementara lewat darat menuju Karang Ranjang melalui Cilintang ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam. Sampai di pos Resort karang Ranjang Tim disambut dengan rintik-rintik hujan. Setelah sempat beristirahat dan mendirikan tenda, hujan mengguyur bumi. Menurut pak Apud staf resort yang ditugsakan disana, sudah satu minggu panas terik disana tanpa setetespun hujan. Ketika mulai reda dan tinggal gerimis, tim srikandi Nusantara yang masih tetap bersemangat di dampingi dan dibantu tim RPU dan resort memulai operasi bersih sampah di pantai sekitar pos, kemudian istirahat makan siang dan shalat. Selanjutnya hingga sore sebelum jam 17.00 wib tim gabungan kembali bergerak menyapu bersih pantai karang ranjang ke arah tanjung Tereleng. Sayang hanya sepertiganya yang bisa dibersihkan terkendala banyak hal. Tim kemudian mengangkut semua kantong-kantong sampah tersebut ke pos karang ranjang. Total sampah yang dikumpulkan hari itu berjumlah 56 kantong.







Malam harinya seluruh tim melakukan evaluasi dan briefing , karena kendala cuaca dan ketersediaan kantong sampah dan juga personil untuk pengangkutan ke Laban, rencana kegiatan keesokannya harus berubah. Target semula hari kedua adalah melanjutkan ke tanjung tereleng dirubah menjadi pengangkutan kantong-kantong sampah ke Laban, dikarenakan waktu yang juga terbatas, karena kapal buaya bisa menjemput sebelum pasang surut pada siang hari. Pada kesempatan itu juga Srikandi Nusantara dapat berdiskusi dan bertanya tentang banyak hal soal badak kepada staf resort dan Tim RPU yang dikomandoi oleh Pak Apud dan Pak Hery. Kemudian seluruh tim istirahat karena tugas berat menunggu keesokan harinya.

Day 2

Pagi setelah sarapan, Srikandi Nusantara telah bersiap-siap untuk membantu pengangkutan sampah. Agar efektif satu kali pengangkutan tiap orang membawa dua kantong sampah. Jika petugas mengangkut dengan cara menggunakan pikulan, maka srikandi tidak kehabisan akal, mengangkut dua kantong sampah tersebut dengan menggunakan kerir. Dan saking semangatnya masih ada yang bersama-sama menggotong kantong tambahan dengan pikulan. Sementara itu setelah hujan jalur ,menuju Laban sangat buruk sekali, berlumpur tebal dan sangat licin. Meski demikian seluruh tim bisa mengangkut kantong-kantong sampah itu ke pinggiran laut di Laban tempat penjemputan. Setelah kantong-kantong sampah tersebut dimuat ke kapal buaya tim kembali ke pos, untuk packing barang dan kembali lagi ke Laban. Setelah makan siang tim srikandi nusantara telah siap dengan kerir masing-masing, didampingi tim RPU yang mengantar ke Laban sekaligus mengangkut sisa kantong-kantong sampah yang belum terangkut. Seluruh sampah akan dibawa ke Taman jaya, kemudian kapal RPU akan kembali mengangkut tim srikandi menuju titik berikutnya yaitu pos Resort Citelang.






Dari taman Jaya Kapal kembali berangkat menuju Resort Citelang, dan sempat mampir lebih dahulu ke Handeuleum. Tim Srikandi Nusantara tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berfotoria karena itulah bonus yang meski sesaat membuat gembira semuanya. Sampai di pos citelang, tim dibantu mendarat dengan menggunakan kapal Citelang yang kecil. Kemudian menemukan suasana yang berbeda dengan pos Karang ranjang meski sama-sama dipinggir pantai. Jika Karang ranjang menghadap laut selatan maka Citelang ada di arah utara dimana dihadapannya terhampar lautan yang terdapat begitu banyak bagan dikejauhan. Tim kembali mendirikan tenda di depan resort. Disini tim Srikandi akan didampingi oleh kepala resort sendiri yaitu Pak Ashari dan staf serta tim RPU yang dipimpin Pak Sorhim. Hingga malam tidak ada kegiatan apa-apa hanya sedikit berdiskusi dengan karest mengenai pergerakan besok, kemudian ditutup dengan makan malam



Day 3

Pagi-pagi sekali tim telah bangun dan membereskan seluruh perlengkapan. Tenda-tenda dibongkar dan perlengkapan telah siap packing. Setelah terlebih dahulu sarapan, tepat pukul 07.00 wib tim Srikandi Nusantara bersama staf Resort Citelang dan RPU bersama-sama menuju pantai untuk melakukan opsih. Cuaca sedikit bersahabat dengan matahari yang tersaput mendung membuat hari tidak begitu panas. Diselingin canda tawa tim gabungan ini menyisir seluruh pantai di depan Resort Citelang, dan terkumpul sebanyak 24 kantong sampah. Kemudian seluruh kantong sampah dan kerir diangkut ke kapal RPU yang setia menunggu di lautan. Sementara tim diangkut dengan kapal Citelang melewati ,muara dan memulai kembali opsih dari ujung muara menempuh sepanjang pinggiran pantai menuju arah Jamang. Kapal Citelang mengikuti tim dengan jarak yang terjangkau, sehingga ketika kantong-kantong sampah penuh kapal citelang langsung merapat untuk mengangkut kantong-kantong sampah tersebut.

Jalur pinggiran pantai menuju Jamang tidak semuanya pantai berpasir sehingga tim terkadang harus masuk ke dalam hutan dan sampah sangat banyak bertebaran di bagian dalam ini. Sayang tim kehabisan kantong sampah sehingga mendekati Jamang beberapa bagian tidak bisa dibersihkan. 18 kantong sampah berhasil dikumpulkan sepanjang jalur menuju jamang sehingga total keseluruhan yang terangkut berjumlah 42 kantong sampah. Tim kemudian kembali diangkut ke kapal RPU untuk meneruskan perjalanan ke Pulau Peucang. Sementara staf Resort Citelang dan RPU kembali ke pos Citelang. Di perjalanan menuju peucang tim srikandi Nusantara menikmati makan siang di kapal RPU. Selama kegiatan ini berlangsung dilapangan untuk makan tim dibantu oleh Pak Mita dan Pak Doyok, keduanya adalah anggota tim Badak yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang sangat baik. Sehingga tim bisa fokus ke kegiatan bersih pantai karena sudah ada yang mengurus makanan dan perlengkapan. Sementara itu ada juga qponk yang mendampingi tim, adalah anggota tim RHU Rhino Healthy Unit.








Sampai di Pulau Peucang sekitar pukul 14.00 wib, tim ditempatkan di barak dan sejanak beristirahat. Kemudian dipimpin langsung oleh Kepala Resort Pak Mumu, tim dibagi 2, tim satu bersama pak Mumu menyisiri mulai dari bagian samping resort hingga bagian dalam pinggiran pantai, sementara tim 2 menyisiri pantai di dermaga hingga ke muara.







Kemudian tim kembali bergabung menuju Cidaon, dimana tim RPU sudah menanti. Bersama-sama tim gabungan melakukan pembersihak di sekitar dermaga dan pos hingga pinggiran pantai. Total sampah yang dikumpulkan siang hingga sore ini di Peucang dan Cidaon sejumlah 21 kantong sampah. Sore hari tim Srikandi Nusantara diberikan kesempatan untuk beristirahat dan menikmati ber-snorkling-ria di sekitar dermaga. Pasir putih dan air laut yang berwarna biru jernih sesaat memanjakan kesenangan para Srikandi yang masih tetap hangat dan ceria. Dan malam itu setelah makan malam, ditutup dengan pemutaran film-film dokumenter tentang Taman Nasional Ujung Kulon dan Badak Jawa, kemudian bobo cantik beristirahat mengumpulkan tenaga untuk kegiatan terakhir esok .







Day 4

Pagi sekali tim Srikandi Nusantara sudah bangun dan bersiap untuk melanjutkan kegiatan. Hingga hari ke-empat ini seluruh anggota tim dalam kondisi sehat dan tetap bersemangat, dan semua terlihat dari keceriaan wajah-wajah yang siap untuk bertugas kembali. Pagi hingga siang ini tim kembali dibagi 2, tim 1 akan menyisir jalur patroli ke karang copong kemudian membersihkan sampah sepanjang pantai karang copong, sementara tim 2 diseberangkan menuju pos Cibom. Di cibom tim diseberangkan kedaratan dengan menggunakan boat patroli peucang. Diawali dengan menyisir area sekitar pos cibom hingga mck, kemudian melanjutkan menyisir jalur patroli menuju Tanjung Layar. Cukup banyak sampah yang terdapat sekitar pos cibom dan padang rumput di Tanjung Layar yang merupakan jalur wisata. Kemudian sampah paling banyak adalah dibagian pinggir laut . dan untuk hari ini tim 1 dan 2 hanya mengumpulkan sampah sebanyak kantong yang tersisa yaitu masing-masing 9 kantong sampah. Ini akan jadi bahan evaluasi nantinya karena ternyata persediaan kantong sampah harus lebih banyak dari yang diperkirakan.















Siang hari kedua tim kembali ke Resort Peucang untuk makan siang dan packing, bersiap untuk kembali ke Taman Jaya. Sambil menunggu kapal Panaitan yang akan datang menjemput, tim mengisi waktu dengan kegiatan santai. Ketika kapal Panaitan datang, sebagian sampah dipindah ke kapal Panaitan dan tim 1 menumpang kapal Panaitan, sementara sebagian sampah dan tim 2 tetap menggunakan Kapal RPU. Dukungan transportasi kapal dari YABI dan Balai TNUK ini sangat membantu pergerakan kegiatan Srikandi Nusantara ini, begitu juga pengerahan petugas di lapangan. Dan siang di hari jumat tim bergerak kembali ke Taman Jaya untuk melanjutkan kegiatan berikutnya.




Sesampainya di dermaga Taman Jaya tim menurunkan kerir dan perlengkapan masing-masing di kantor Seksi II kemudian bersam-sama mengangkut sampah dari kapal ke tempat penampungan sementara di dekat dermaga. Kasie II Handeuleum pak Ujang dan Karest Karang Ranjang Pak Nana turut membantu proses penurunan dan pemindahan sampah ini. Selanjutnya tim mendirikan camp di depan kantor Seksi II dan berisitirahat. Dan tentunya menghabiskan sisa waktu petang itu dengan berphoto-photo dengan latar sunset yang sayang untuk dilewatkan.

Malam tim 1 dan 2 istirahat , sementara itu tim 3 pukul 07.00 wib berkumpul di terminal kampung rambutan untuk kemudian melewati malam dengan perjalanan panjang menuju Taman Jaya.














DAY 5

Pukul 05.30 wib tim 3 sampai di Taman Jaya dan langsung mendirikan tenda di camp ground bergabung dengan tim 1 dan 2. Sejenak istirahat dan seluruh tim sarapan sebelum melanjutkan kegiatan di hari ke-5. Sementara yang lain bersiap-siap untuk berangkat ke lapanagn,  2 orang anggota tim 2 menyiapkan ruangan untuk kegiatan workshop tentang sampah yang akan diikuti oleh perwakilan dari masyarakat.

Tim berangkat menuju Pos Resot Legon Pakis pada pukul 08.00 dengan diangkut menggunakan kendaraan operasional YABI dan mobil pribadi milik Pak Diding. Di resort Legon Pakis tim Srikandi Nusantara bergabung dengan staf resort, tim RPU dan tim JRSCA kemudian mendapat arahan dari kepala resort Legon Pakis Pak Djajuli. Kemudian tim gabungan bersama-sama melakukan operasi bersih menyisir pantai Legon Pakis menuju Cilintang. Sampai titik terakhir setelah jembatan Cilintang, tim berhasil mengumpulkan sebanyak 16 kantong sampah.










Sementara itu di kantor seksi II kegiatan workshop tentang sampah pun berjalan dengan cukup seru dengan diskusi-diskusi, kegiatan ini diikuti oleh 24 orang perwakilan dari masyarakat, karang taruna dan dihadiri juga oleh perwakilan dari WWF. Diharapkan dari workshop ini bisa mendorong masyarakat untuk bisa memahami tentang pengelolaan sampah dan mengurangi dampaknya yang mencemari dan merusak lingkungan. Dan tentunya ini harus menjadi program berkelanjutan. Demikian yang diharapkan juga oleh Teh Inuy (Siti Nuraeni) pemateri yang sudah rela jauh-jauh datang dari Bandung, dengan menyematkan pesan untuk Srikandi Nusantara agar tidak berhenti sampai disini melakukan kegiatan terkait masalah sampah ini.  Sayangnya untuk sesi kedua yaitu pemanfaatan sampah menjadi barang daur ulang hanya diikuti oleh seluruh tim Srikandi Nusantara, karena sosialisasi yang kurang sehingga tidak dihadiri oleh ibu-ibu dan anak sekolah yang tadinya diharapkan bisa berbagi nantinya tentang kerajinan daur ulang tersebut.










Kegiatan workshop daur ulang diikuti dengan sangat antusisan oleh tim Srikandi Nusantara. Rasa lelah selama seminggu dan tim 3 yang baru datang belum beristirahatpun mengikuti workshop ini dengan penuh semangat. Teh Juni yang memberikan materi di workshop tersebut juga jadi sangat bersemangat menularkan pengetahuannya kepada srikandi nusantara. Dan hari ke-5 pun dilewati masih tetap dengan keceriaan dan semangat yang luar biasa. Secara keseluruhan hari ini kegiatan berjalan lancar dan tidak menemukan halangan yang berarti.







Sore hari dilewati dengan masak-masak di depan tenda dan menikmati sunset yang tetap indah di hari yang cerah. Dan keindahan sunset sore itu diwarnai kegembiraan dengan kehadiran pembina Srikandi Nusantara yang juga adalah tokoh Lingkungan hidup Bunda Ully hary Rusady. Beliau berusaha untuk datang jauh-jauh dari Jakarta didampingin oleh tim Garuda Nusantara demi memberikan semangat dan dukungan buat anak-anaknya Srikandi Nusantara. Dan suasana di dermaga pun menjadi seru dengan sesi photo-photo bersama.






Keseruan lainnya berlanjut di malam hari, di sesi sarasehan yang seharusnya dihadiri juga oleh perwakilan dari masyarakat, namun hanya di wakili oleh Karang taruna dan beberapa orang staff kantor seksi. Dengan menghadirkan Bunda Ully, Kasie II Handeuleum, Teh Inuy, kang Ozi WWF terjadi diskusi-diskusi ringan tentang sampah dan lingkungan di sekitar kawasan Taman Nasional setelah mendengarkan arahan Bunda Ully tentang Lingkungan Hidup. Meski kantuk mulai menyerang namun semangat tetap terlihat di wajah seluruh peserta yang hadir. Dan malam itu Bunda Ully menutup kegiatan dengan performancenya yang luar biasa, melantunkan tiga buah lagu ciptaannya dengan petikan gitar miliknya. Seluruh peserta yang hadir terhipnotis dengan lagu tersebut .










DAY 6

Cerita Jelajah Rumah Badak dan bersih pantai Srikandi Nusantara dalam rangka memperingati Womans march atau Hari Perempuan sedunia hari ini diakhiri dengan penanaman pohon dan bersih pantai di Taman Jaya. Pagi sekali tim srikandi Nusantara telah bangun dan bersiap untuk menutup kegiatan hari ini. Begitu pun dengan Bunda Ully yang pagi-pagi dengan semangatnya telah siap untuk menanam pohon dan memberikan dukungan semangat pada Srikandi Nusantara. Di dampingi oleh Kasie dan perwakilan dari Karang taruna Taman Jaya Srikandi Nusantara melakukan penanaman pohon dan bersih pantai .  Tanpa perlu banyak seremonial dan dihadiri undangan-undangan atau acara formal lainnya, kegiatan ini berjalan dalam senyap dan diwarnai keceriaan dan semangat yang tak pernah mati , hanya aksi tanpa banyak bicara. Dengan harapan ke depannya bisa tetap dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Tak ada gading yang tak retak, begitu pula tak ada yang sempurna, namun dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada kegiatan ini telah berjalan dengan baik dan semoga bisa memotivasi siapapun untuk peduli terhadap sampah, menyadari untuk tidak lagi membuang sampah ke pantai atau laut, atau dimanapun tempat wisata pantai dan laut. Karena dampaknya bukan hanya terhadap lingkungan sekitar tetapi juga terhadap ekosistem di lautan.

Usai sudah cerita Jelajah Rumah Badak dan bersih pantai Srikandi Nusantara di Taman Nasional Ujung Kulon bersama Balai TNUK, WWF, YABI, dan Karang Taruna Taman Jaya. Tim Srikandi Nusantara menyerahkan sampah yang diperoleh kepada Karang Taruna untuk ditindaklanjuti bersama, dan kemudian tim kembali ke Jakarta dan daerah masing-masing. Esok jumpa lagi dalam episode sampah berikutnya yang berkelanjutan dan kegiatan lainnya masih untuk semangat yang tak pernah mati serta bersama berbuat dan peduli.

















Photo : Dokumentasi Srikandi Nusantara

Tidak ada komentar: