Minggu, 20 Agustus 2017

PENGIBARAN BENDERA DI JALUR VIA FERRATA GUNUNG PARANG








Setelah di Tahun 2015 melakukan Pengibaran Bendera Merah Putih berukuran 15 x 30 m di ketinggian 300m Gunung Bongkok, dan pada Tahun 2016 bersama Indonesia Climbing Expedition (ICE) Jakarta di Tebing Cupu Gunung Parang, maka untuk memperingati Hari Kemerdekaan 17 agustus 2017 ICE Purwakarta kembali melakukan pengibaran bendera di ketinggian Gunung Parang. Pelaksanaan pengibaran bendera ini bekerjasama dengan Srikandi Nusantara, Aspala dan Brimob Den B Jawa Barat. Awalnya yang menjadi target adalah dinding di Tower 1, namun sayang menghadapi kendala Tim harus banyak memasang Hanger yang baru dan ini akan memakan waktu dan persiapan yang cukup lama. Atas pertimbangan waktu dan persiapan perlengkapan, maka diputuskan untuk mengibarkannya di Tower 3 melalui Jalur Via Ferrata.

Jalur Via Ferrata adalah satu-satunya yang ada di Indonesia yang merupakan Jalur Via Ferrata tertinggi kedua di Asia yaitu mencapai ketinggian lebih 700m. Via Ferrata berasal dari bahasa Itali yang artinya adalah Jalur Besi, yang dipasang untuk memanjati ketinggian tebing yang vertikal. Jalur Via Ferrata ini sekarang menjadi wisata baru di Purwakarta . Gunung Parang yang merupakan Tebing tempat pemanjatan dan berlatih bagi para pemanjat tebing kini pemanjatannya bisa dilakukan oleh siapapun melalui jalur ini.

Tim mulai melakukan pemanjatan pada pagi hari, dengan membawa bendera Merah Putih berukuran 15 x 30 m dan perlengkapan untuk pemanjatan . Tim dibagi menjadi 2 kelompok yaitu tim pemasangan Tali dan bendera dan tim pengibar bendera. Barangkali banyak yang berpikir bahwa pemanjatan melalui Via Ferrata ini tentunya sangat mudah karena sudah ada tangga dan menggunakan pengaman. Tetapi tidaklah semudah yang dibayangkan, karena harus benar-benar Safety, dengan memasang pengaman secara bergantian pada tangga di setiap pemanjatan. 








Jalur Via Ferrata yang digunakan adalah Jalur di Tower 3 yang baru sampai ketinggian 500m, pengerjaannya masih digarap untuk mencapai puncak. Jalur Via Ferrata ini dikelola oleh Skygers, Sekolah Panjat Tebing tertua di Indonesia. Untuk wisata pemanjatan ini dilakukan secara bertahap dari ketinggian 100m, 150m, 300m, 500m hingga 700m yang terdapat di Tower 1, 2 dan 3. Sementara untuk pengibaran bendera di Tower 3 ini pemanjatan langsung menuju area pengibaran bendera di ketinggian 400m. Dinding Vertikal telah menanti dihadapan kami, meski menggunakan pengaman dan telah biasa melakukan pemanjatan tebing di jalur pemanjatan biasa, tetap terasa hati ini agak sedikit ciut diketinggian. Namun ketika telah memanjat sekitar 200m, mulai terasa nyaman dan terbiasa. Tak sampai 1 jam tim telah sampai di area pengibaran bendera. Di dinding vertikal ini hanya tersedia teras kecil berukuran sekitar 1x3m dimana terdapat 2 pohon dan sedikit tumbuhan perdu. Beristirahat sejenak bersandar pada dinding tebing vertikal dan tetap menautkan pengaman di tangga besi dan hanger, menatap keindahan dibawah yang begitu terasa luar biasa. Dari ketinggian ini terlihat persiapan upacara peringatan detikdetik Proklamasi Kemerdekaan di lapangan desa Cihuni, kota Purwakarta dan hamparan Waduk Jatiluhur.








Setelah mempersiapkan posisi bendera pada dinding tebing berikut tali-tali pengamannya, bendera Merah Putih pun digelar dan dikibarkan di didinding Tebing Gunung Parang diketinggian 400m dari permukaan tanah. Tanpa liputan tanpa keramaian, namun terasa sangat hikmat dan Lagu Indonesia Raya bergema di hati dan dada seluruh anggota tim. Biarkan ini tercatat di hati kami semua dan kelak menjadi cerita bagi generasi penerus kami. Hal yang dilakukan ini bukanlah apa-apa dibanding apa yang sudah dilakukan oleh para pejuang, namun ini adalah penghargaan kami buat mereka semua











Setelah Pengibaran bendera selesai, Tim bergerak turun kembali ke basecamp, sementara Bendera tersebut akan kembali diturunkan pada sore hari. Pergerakan turun kembali kebawah tebing ternyata membutuhkan energi yang lebih dan waktu yang lebih lama, karena berbeda dengan pada saat naik, dimana kita hanya butuh melihat jalur tangga yang berada didepan atas kita, sementara sebaliknya pada saat turun energi terkuras untuk memindahkan pengaman sekaligus melihat kebawah kepijakan kaki. Setidaknya butuh waktu 1,5 jam buat Tim sampai kembali ke bawah tebing.









Dan beruntung, setidaknya hari ini tim support yang berada di bawah diizinkan dan diperbolehkan juga untuk mencoba memanjat melalui jalur ini hingga ketinggian 150m. Ini adalah kado untuk Hari Kemerdekaan buat kami, karena jika memanjat melalui prosedur wisata tentunya akan dikenakan biaya. Buat yang tertarik untuk mecoba tantangan memanjat melalui Jalur ini bisa mencoba dengan ketinggian yang sesuai yaitu 100m, 150m, 300m, 500m dan 700m. Biaya yang dikenakan adalah berkisar dari 65.000 hingga 650.000, dimana semua itu termasuk Guide, peralatan panjat safety, makan dan asuransi.






Tertarik untuk mencoba? Berikut Rute menuju lokasi dan tips untuk melakukan pemanjatan melalui Jalur Via Ferrata ini

Rute menuju lokasi dari Jakarta, menggunakan kendaraan umum yaitu bus jurusan Jakarta – Purwakarta dengan tiket bis seharga Rp.20.000. Kemudian turun di Ciganea dan melanjutkan ke Plered dengan menggunakan angkot berwarna hijau dengan tarif berkisar 5000 hingga 7000 rupiah. Dari Plered bisa menggunakan angkutan desa jurusan Desa Cihuni atau Gunung parang dengan ongkos 15.000 rupiah atau menggunakan ojek berkisar antara 25.000 hingga 35.000.

Tips untuk melakukan pemanjatan :
1.      Pilihlah waktu yang tepat untuk melakukan pemanjatan, misal pada pagi hari sebelum matahari terbit, sehingga saat mencapai ketinggian diatas 100m bisa menyaksikan matahari terbit dari ketinggian.
2.      Gunakan pakaian yang tidak ketat atau yang memberi keleluasaan untuk bergerak sehingga tidak menghambat pergerakan pada saat memanjat, sebaiknya gunakan baju lengan panjang, karena matahari akan terasa sangat terik saat berada di atas.
3.      Gunakan sarung tangan untuk memegang tangga besi untuk menghindari lecet atau terluka.
4.      Patuhi peraturan dan arahan dari Guide dalam hal penggunaan peralatan safety untuk keamanan dan keselamatan diri sendiri.
5.      Bawalah bekal makanan dan minuman di dalam mini backpack yang bisa terkunci dengan baik dipunggung sehingga tidak menggangu pergerakan, dan di atas tidak mengalami dehidrasi akibat kepanasan dan kekurangan minum.

Pemanjatan tebing melalui jalur Via Ferrata ini bisa dilakukan oleh siapapun yang ingin mencoba tantangan diketinggian, tanpa harus menjadi seorang pemanjat tebing. Dan ini telah menjadi salah satu wisata yang memberikan pengalaman tersendiri tentunya.

Tidak ada komentar: